Rumus nya: Mata gir belakang : mata gir depan = Rasio Final gear (secondary reduction)
Batas maksimal penggantian rasio final gear hanya 0,1! Baik mengecilkan jumlah.
Cara mencari rasio yang pas harus menghitung standar pabrik dulu
sebagai acuan. Gunakan mesin pintar (kalkulator) agar perhitungan
menjadi lebih cepat. Di bawah ini akan saya conto
h kan dari Jupiter tahun 2001.
38/15 = 2.533 (std), maka batas maks adalah 2.433-2.633
Semakin besar nilai rasio yang keluar semakin kuat akselerasi ketika di
awal. Sebaliknya, rasio yang muncul semakin kecil maka nafas semakin
panjang dan top speed akan bertambah (CDI unlimiliter, mesin di upgrade,
dsb.).
Pilihannya adalah
36/14 = 2.571
37/14 = 2.64
37/15 = 2.466
39/15 = 2.6
39/16 = 2.437
40/16 = 2.5
41/16 = 2.562
42/16 = 2.625
42/17 = 2.47
43/17 = 2.529
44/17 = 2.588
44/18 = 2.444
45/18 = 2.5
Untuk akselerasi awal yang galak disarankan 37/14, sedangkan top speed di putaran atas dan nafas panjang disarankan 39/16.
Tidak cuma rasionya saja yang mempengaruhi performa. Besar atau kecil
ukuran sproket atau gir pun berefek besar di kecepatan tinggi.rantai
sebagai penerus gerak sproket depan ke sproket belakang sangat efisien
di kecepatan rendah. Sekitar 98 %. Tapi, begitu kecepatan bertambah
hingga top speed, efisiensi rantai drop hingga 85%.lebih baik pakai gir
bermata ganjil dan genap, daripada genap-genap atau ganjil-ganjil.
Supaya pemakaian antar mata gir merata.
Gir kecil enteng. Tapi,
kekecilan pun masalah. Terutama gir depan. Sebab, gigi yang berfungsi
mengait rantai amat sedikit. Alhasil kerja gir terlalu berat dan gesekan
antar sambungan rantai besar, boros bensin.
SELAMAT MENCOBA
— di SRS MOTOR Speed Rider Snop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar